Sabtu, 13 Mei 2017

ENELITIAN KUALITATIF DALAM BIDANG PENDIDIKAN ISLAM

PENELITIAN KUALITATIF DALAM BIDANG PENDIDIKAN ISLAM
REVISI MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah
“Metode Penelitian Pendidikan”

Dosen Pengampu:
1.      Dr. Prim Masrokan Mutohar, M.Pd
2.      Dr. Ahmad Tanzeh, M.Pd.I
Description: Description: Description: Description: G:\iain\iaintul.jpg












Disusun Oleh:

Hasan Khariri
NIM 17501164008


                                                      SEMESTER II.A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
                                              MEI 2017



PRAKATA
Puji ayukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadiran Allah SWT yang telah memberi petunjuk kepada umat manusia, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan berjudul “Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Islam”.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada bagonda Rosulullah SAW yang telah memberikan petunjuk kepada umat manusia, sehingga manusia dapat terbebas dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.    Bapak Dr. H. Maftukhin, M. Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
2.    Bapak Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M. Ag selaku direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung yang selalu memberikan dorongan semangat dalam mengemban ilmu pengetahuan selama perkuliahan.
3.    Bapak Dr. Prim Masrokan Mutohar, M.Pd dan Dr. Ahmad Tanzeh, M.Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam.
4.    Seluruh civitas kampus Pascasarjana yang selalu memberikan dukungan selama perkuliahan.
5.    Ayah dan Ibunda tercinta, yang selalu memberikan support dan doanya kepada penulis.
6.    Teman-teman angkatan 2016 yang telah membantu terselesainya tugas ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini sangatlah sederhana dan masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan dengan senang hati terbuka menerima kritik demi kesempurnaan karya tulis ini.
Semoga apa yang telah penulis paparkan dalam karya tulis ini dapat memberikan banyak manfaat kepada semua pihak, utamanya demi meningkatkan mutu pengetahuan kita. Amin ya Rabal ‘Alamin.

Tulungagung, 10 Mei 2017

                                                                   Penulis



DAFTAR ISI


COVER
........................................................................................................        i
PRAKATA
...................................................................................................        ii
DAFTAR ISI
................................................................................................       iii
BAB I   PENDAHULUAN.........................................................................       1
A.      Latar Belakang.........................................................................       1
B.       Rumusan Masalah....................................................................       1
C.      Tujuan…..................................................................................       2
BAB II  PEMBAHASAN...........................................................................       3
A.    Metode Memahami Islam  ……….…......................................      3
B.     Ruang Lingkup Kajian Penelitian Pendidikan Isla...................     4
C.     Model Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam...............      7
D.    Bentuk-bentuk Rancangan Penelitian Kualitatif dalam
Pendidikan Islam......................................................................      9
BAB III  ANALISIS TEORI.....................................................................      12
BAB IV  PENUTUP...................................................................................      13
A.    Kesimpulan..............................................................................      13
B.     Saran.........................................................................................     13
DAFTAR RUJUKAN………………….........…….……..…………..........      15


 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan Islam saat ini masih dihadapkan pada berbagai persoalan, mulai dari soal rumusan tujuan pendidikan yang kurang sejalan dengan tuntutan masyarakat, sampai kepada persoalan guru, metode, kurikulum dan lain sebagainya.
Salah satu bagian penting dalam kegiatan penelitian adalah menyusun penelitian yang akan dilakukan. Ini merupakan bagian yang integral dari tahapan-tahapan dalam rangkaian proses penelitian. Sebuah rancangan akan memberikan gambaran awal yang jelas dan terarah kepada peneliti tentang proses kegiatan penelitian. Sebagai gambaran awal, rancangan penelitian diharapkan dapat menjadi semacam acuan bagi peneliti untuk memasuki tahapan-tahapan penelitian selanjutnya. Dalam rancangan penelitian kualitatif (qualitative approach), penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti proses pendidikan Islam baik dalam lingkup intern maupun ekstern sekolah. Rancangan penelitian kualitatif ini berbeda dengan kuantitatif, penelitian ini bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mendefinisikan suatu konsep, serta memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik, dan unik bermakna dilapangan.
Tujuan dari makalah ini agar kita mengetahui dan memikirkan bagaimana menggunakan metode pendidikan Islam ketika terjun dalam masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena dengan mengetahuinya kita setidaknya sudah bisa mengantisipasi segala problem yang akan kita hadapi saat berada dalam masyarakat khususnya dalam hal pendidikan Islam.
B.     Rumusan Masalah
1.    Bagaimana Metode Memahami Islam?
2.    Bagaimana Ruang Lingkup Kajian Penelitian Pendidikan Islam ?
3.    Bagaimana Model Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam?
4.    Bagaimana Bentuk-bentuk Rancangan Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam?

C.    Tujuan
1.      Untuk memahami Metode Memahami Islam
2.      Untuk memahami Ruang Lingkup Kajian Penelitian Pendidikan Islam
3.      Untuk memahami Model Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam
4.      Untuk memahami Bentuk-bentuk Rancangan Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Metode Memahami Islam  .
Dalam buku berjudul tentang sosiologi Islam, karya Ali Ssari’ati, dijumpai uraian singkat mengenai metode memahami yang intinya Islam harus dilihat daru berbagai dimensi. Dalam hal ini ia mengatakan jika kita meninjau Islam dari satu sudut pandangan, maka yang akan terlihat hanya satu dimensi saja dari gejalanya yang bersegi banyak. Dalam hal ini seperti dimensi manusiawinya,  yang mengandung persoalan historis, sosiologis, dan piskologis. Mungkin kita berhasil tepat, namun tidak cukup bila kita ingin memahaminya secara keseluruhan. Buktinya ialah Al Quran yang memiliki dimensi banyak, sebagianya telah dipelajari sarjana-sarjana besar sepanjang sejarah. Satu dimensi misalnya, mengandung aspek-aspek linguistic dan sastra Al Quran. Para sarjana sastra telah mempelajari secara terperinci. Dimensi lain terdiri atas tema-tema filosofis dan keilmuan Al Quran yan gmenjadi bahan pemikiran bagi para filosof serta para teolog.[1]
Uraian diatas mengajak kita untuk memahami Islam secara komprehensif dengan berpedoman isi ajaran Al Quran yang diketahui mengandung banyak aspek. Berbagai banyak aspek yang ada dalam Al Quran jika dipelajari secara keseluruhanya akan menghasilkan pemahaman Islam yang menyeluruh.[2]
Selanjutnya, terdapat pula metode memahami Islam yang dikemukakan Nasruddin Razak, menurutnya memahami Islam secara menyeluruh adalah penting walaupun tidak sefara detail. Untuk memahami Islam Islam secara benar ini, Nasruddin Nazar mengajukan empat cara.[3]
1.    Islam harus dipelajari dari sumbernya yaitu Al Quran dan Al Sunnah Rasulullah, atau melalui pengenalan dari sumber kitab-kitab fiqih dan tasawuf.
2.    Islam dipelajari secara integral, tidak dengan cara parsial, artinya ia dipelajari secara menyeluruh sebagai satu kesatuan yang bulat tidak secara sebagian saja.
3.    Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaum zu’ama dan sarjana-sarjana Islam yang baik, yaitu pemahaman yang lahir dari perpaduan ilmu yang dalam terhadap Al Quran dan Sunnah Rasulullah denga pengalaman yang indah dari praktik ibadah yang dilakukan setiap hari.
4.    Islam hendaknya dipelajari dari ketentuan normative teologis yang ada dalam Al Quran, baru kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris, dan sosiologis yang ada didalam masyarakat.

B.     Ruang Lingkup Kajian Penelitian Pendidikan Islam
Adapun ruang lingkup kajian penelitian pendidikan Islam meliputi:
1.    Pendidikan Islam sebagai mata pelajaran yang diberikan pada lembaga-lembaga pendidikan umum mulai tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang berbasis Islam.
2.    Pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan formal, non formal dan informal. Lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan formal terdiri dari madrasah, pesantren  dan perguruan tinggi. Lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan non formal terdiri dari madrasah diniyah, raudhatul athfal, mesjid, surau dan lain-lain. Lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan informal terdiri dari pendidikan keluarga dan lingkungan.
3.    Pendidikan Islam sebagai system. Kajian ini mencakup dasar dan tujuan pendidikan Islam, tenaga pendidik, peserta didik, lingkungan, kurikulum, metode dan evaluasi.
4.    Pendidikan Islam dalam konsep dan sejarah. Kajian konsep mencakup penelitian tentang konsep-konsep pendidikan di dalam al-Qur’an dan Hadits. Kajian sejarah mencakup penelitian tentang sejarah pemikiran dan sejarah kelembagaan.[4]
Keempat pernyataan  di atas menunjukkan bahwa ruang lingkup kajian penelitian pendidikan Islam bersifat universal dalam artian mencakup semua ranah dan dikaji dengan banyak sumber konsep kajian. Selain itu  ruang lingkup kajian penelitian pendidikan Islam, di antaranya berupa komponen-komponen pendidikan yang mencakup:
a.    Interaksi Pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berdasarkan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai  sumber  pendidikan.  Interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber-sumber pendidikan tersebut dapat berlangsung  dalam  situasi  pergaulan pendidikan,  pengajaran,  latihan,  serta bimbingan. Situasi pergaulan pendidikan tersebut disebut pergaulan edukatif. Dalam  pergaulan  edukatif antara  peserta  didik dengan para pendidik yang dikembangkan terutama  segi-segi  afektif yakni nilai-nilai, sikap,  minat,  motivasi,  disiplin  diri, kebiasaan, dan lain-lain.
Interaksi  edukatif  yang  terjadi dalam  proses  pendidikan  atau   proses  pembelajaran  peserta  didik  sangat mempengaruhi proses pembelajaran untuk menjapai tujuan yang diharapkan. Dalam konteks proses belajar mengajar, interaksi edukatif ini ibarat jembatan bagi proses pembelajaran peserta didik. pencapaian tujuan pendidikan, terutama pencapaian tujuan pembelajaran.[5]
b.      Tujuan Pendidikan
Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tersebut merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadi peserta didik. Tujuan pendidikan minimal diarahkan kepada pencapaian empat sasaran, yaitu:
1)   Pengembangan  segi-segi  kepribadian
2)   Pengembangan  kemampuan kemasyarakatan
3)   Pengembangan  kemampuan  melanjutkan  studi
4)   Pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja
Oleh karena  tujuannya  positif  maka  proses  pendidikannya  juga  harus  positif, konstruktif dan normatif. Tujuan yang normatif tidak mungkin dapat dicapai dengan perbuatan yang tidak normatif pula. Oleh sebab itu kepada guru sebagai pendidik dituntut untuk selalu bersikap, berbuat, berperilaku, dan berpenampilan sesuai dengan norma-norma.[6]
c.       Lingkungan Pendidikan
Proses pendidikan  selalu berlangsung dalam  suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup: (a) Lingkungan fisik, terdiri atas lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia, yang merupakan tempat dan sekaligus memberikan dukungan kadang-kadang juga hambatan bagi berlangsungnya proses pendidikan, (b) Lingkungan sosial, merupakan  lingkungan  pergaulan  antar manusia. Di lingkungan ini  pendidik dan peserta didik serta orang-orang lainnya terlibat  dalam  pendidikan  terjadinya  kumunikasi  dalam  bentuk  pergaulan pendidikan, (c) Lingkungan keagamaan, adalah lingkungan yang terkait dengan pola-pola kegiatan, perilaku manusia dalam melaksanakan kewajiban dan nilai-nilai keagamaan (d) Lingkungan intelektual, merupakan  kondisi  dan  iklim  sekitar  yang  mendorong  dan menunjang  pengembangan  kemampuan  berpikir.  Lingkungan  ini  mencakup perangkat lunak, seperti sistem dan program-program pengajaran, perangkat keras seperti media dan sumber belajar, serta aktivitas-aktivitas pengembangan dan penerapan kemampuan berpikir, dan (e) Lingkungan nilai, adalah lingkungan yang turut  menata kehidupan nilai bagi individu, kelompok masyarakat, bangsa.[7]
d.      Pergaulan Pendidikan
Pergaulan pendidikan dalam proses pengembangannya berlangsung secara informal, alamiah, dan mungkin juga tidak disadari, walaupun dari sisi pendidik seharusnya selalu disadari mengatakan bahwa proses pendidikan dalam situasi pergaulan berlangsung melalui percontohan.
Para pendidik dengan apa yang mereka perlihatkan, katakan, perbuat, dan berikan. Pendidikan diberikan dengan  “seluruh  penampilan  pendidik”,  dengan  seluruh  hal  yang  pendidik perlihatkan kepada para peserta didik, termasuk hal-hal kurang baik atau tidak mendidik. Inilah yang disebut kesalahan mendidik. Seharusnya dalam pergaulan pendidikan, para pendidik hanya memperlihatkan hal-hal positif, yang ingin tumbuh dan berkembang ada peserta didik, karena dalam pergaulan pendidikan para pendidik menjadi model dan contoh dari konsep pendidikan yang dianutnya.[8]

C.    Model Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam
Model dan jenis penelitian pendidikan Islam secara umum tidak berbeda dengan model dan jenis-jenis penelitian dalam penelitian pendidikan lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada objek dan sumber kajiannya.
Penelitian dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu, penelitian menggunakan hipotesis dan penelitian tidak menggunakan hipotesis. Penelitian yang tidak menggunakan hipotesis biasanya penelitian berbentuk deskriptif, filosofis, historis, dan penelitian evaluasi. Sedangkan menurut jenis data yang dipergunakan penelitian dibagi menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Bogdan dan Taylor menjelaskan penelitian adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif tentang orang melalui tulisan atau kata-kata yang diucapkan yang dapat diamati.[9]. Namun halnya dengan Indra Prasetia membuat defenisi kualitatif terdiri dari penelitian historis, deskriptif, perkembangan , kasus dan penelitian lapangan, kausal komparatif, eksperimen murni atau semu dan kaji tindak.[10]
Penelitian kualitatif atau sering disebut dengan penelitian kualitatif naturalistik, yaitu jenis penelitian yang mengkaji dan yang dapat menggambarkan realita sosial yang komplek dan konkrit. Dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif naturalistik adalah penelitian yang mempelajari orang-orang yang dilakukan dalam latar ilmiah dan lebih menekankan pada dekripsi data yang diperoleh melalui penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan menggunakan observasi, wawancara dan pemanfaatan dokumen. Secara garis besar penelitian kualitatif itu meliputi:
a.    Pendekatan Metode Bervariasi
b.    Latar Belakang Penelitian
c.    Sumber Data
Dalam melakukan penelitian ini data-data yang diperlukan di peroleh dari dua sumber yaitu:
1)      Data Primer
2)      Data Skunder[11]
d.   Prosedur Pengumpulan dan Teknik Perekaman Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1)      Metode Observasi
2)      Metode wawancara[12]
Adapun wawancara dari segi pelaksanaannya, dibedakan menjadi tiga macam meliputi : wawancara bebas (Inguided Interview), wawancara terpimpin (Guided Interview) dan wawancara bebas terpimpin.[13]
e.    Analisis Data
Dalam proses Analisis data peneliti harus memperhatikan: Transkip wawancara, catatan lapangan dari pengamatan, catatan harian penelitian, catatan kejadian penting dari lapangan, memo dan refleksi peneliti.
f.     Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Adapun tekhnik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:
1)   Observasi yang diperdalam
2)   Trianggulasi
Trianggulasi data pun dibagi menjadi tiga meliputi: Trianggulasi data, trianggulasi dengan metode dan trianggulasi sumber.[14]
g.    Tahap-Tahap penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan proses pelaksanaan penelitian. Sebagaimana yang dikutip Moleong, penelitian kuliatatif dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap Pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.[15]
Demikian dapat dikatakan bahwa pertahapan dalam penelitian ini adalah bentuk urutan atau berjenjang yakni dimulai pada tahap prapenelitian, tahap pelaksanaan penelitian, tahap paska-penelitian. Namun walaupun demikian sifat dari kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan tersebut tidaklah bersifat ketat, melainkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

D.    Bentuk-bentuk Rancangan Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam
Adapun beberapa bentuk-bentuk rancangan penelitian kualitatif antara lain:
1.    Grounded Theory (Teoretisasi Data)
Rancangan teori grounded merupakan prosedur penelitian kualitatif yang sistematik, dimana peneliti melakukan generalisasi satu teori yang menerangkan konsep, proses, tindakan, atau interaksi mengenai suatu topik terhadap objek yang akan di teliti dalam sasaran lemabaga pendidikan Islam dengan  level konseptual yang luas. Tujuan ini untuk menentukan kondisi yang memunculkan sejumlah tindakan yang berhubungan dengan suatu fenomena dan akibatnya.[16] Dalam dunia pendidikan teori ini digunakan untuk meneliti bagaimana proses kegiatan pengajaran, proses bimbingan, pengelolaan kelas/manajemen kelas, dan bagaimana hubungan antara guru dan siswa di sekolah.
2.    Rancangan Penelitian Etnografik
Rancangan penelitian etnografik merupakan prosedur penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan, menganalisa, dan menginterprestasi pola prilaku, kepercayaan, dan bahasa bersama dari sekelompok budaya yang berkembang pada seluruh waktu. Dalam lingkungan pendidikan penelitian ini dirancang untuk meneliti tentang bagaimana kurikulum yang diterapkan, serta metode apa yang digunakan guru untuk mengajar.
3.    Rancangan Penelitian Naratif
Dalam rancangan ini, seorang peneliti mendeskripsikan kehidupan individual, mengumpulkan dan menceritakan informasi tentang kehidupan individu-individu, serta melaporkannya secara naratif tentang pengalaman-pengalaman mereka. Dalam bidang pendidikan misalnya, meneliti bagaimana perkembangan psikososial anak didik serta aktifitas-aktifitasnya baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
4.    Rancangan Study Kasus
Penelitian dalam rancangan study kasus dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu/subyek yang diteliti. Penelitian ini lebih mementingkan proses dari pada hasil, lebih mementingkan konteks dari pada suatu variabel khusus, lebih ditunjukan untuk menemukan sesuatu dari pada kebutuhan konfirmasi. Penelitian ini menganalisa bagaimana keadaan individu peserta didik, dalam persoalan sosialnya maupun pola kehidupannya baik dalam hal pergaulan maupun sikap di dalam masyarakat.
5.    Rancangan Metode Campuran
Dalam penelitian metode campuran, peneliti mengkombinasikan data kuantitatif dengan data kualitatif, yaitu untuk menerangkan dan mengeksplor problem penelitian dengan cara terbaik. Rancangan metode ini merupakan prosedur untuk mengumpulkan data kuantitatif dan data kualitatif dalam satu penelitian tunggal, dan untuk menganalisa dan melaporkan data ini berdasarkan prioritas, sekuensi, dan level integrasi informasi.
Biasanya rancangan ini ditujukan dalam pengisian hasil studi/nilai akhir sekolah, menganalisis nilai siswa, serta untuk menentukan pengembangan diri masing-masing siswa selama mengkuti pembelajaran.
6.    Rancangan Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian ini memanfaatkan data kuantitatif dengan data kualitatif seperti metode campuran, akan tetapi fokusnya lebih merupakan terapan. Tujuan penelitian ini dalam dunia pendidikan adalah untuk meningkatkan praktek pendidikan dan pengajaran dimana guru melaksanakannya berkaitan dengan problem yang mereka hadapi dalam setting sekolah. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran rancangan penelitian tindakan merupakan prosedur sistematik yang dipakai oleh guru (atau peneliti) untuk mengumpulkan data kuantitatif dan atau data kualitatif tentang cara-cara mereka bekerja, bagaimana mereka mengajar, dan bagaimana baiknya siswa belajar.[17]











BAB III
ANALISIS


1.    Metode memahami Islam bukan hanya tekstual Al Quran Hadits maupun kontekstual tapi berbagai kajian-kajian Islam kontemporer yang memberikan gambaran baru untuk melihat problem realitas. Hal ini diperlukan data objek yang riel bila penelitian kualitatif maka bukan data dari objek tersebut akan tetapi diperlukan data sumber lain yang bersifat ilmiah seperti mencari informasi lain yang diambil dari makalah konferensi, buku, dan dokumen pemerintah. Untuk  menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian dengan literature-literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam penelitian-penelitian sebelumnya.[18]
2.    Ruang lingkup kajian penelitian pendidikan Islam sangat luas untuk mencari informasi yang akan di kaji, bukan hanya di dalam internal maupun  eksternal pendidikan Islam akan tetapi yang bersifat universal dalam memahami Islam dari sejarah Islam sampai kajian kontemporer.
3.    Model penelitian kualitatif dalam pendidikan bisa tindakan kelas, observasi tempat, data wawancara, data dokumen.
4.    Bentuk-bentuk rancangan penelitian kualitatif pendidikan Islam menyesuaikan kebijakan akademik karna setiap dunia akademik berbeda-beda cara menyusun bentuk rancangan penelitian, meskipun berbeda akan tetapi subtansinya sama dalam memrancang sebuah penelitian.





BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.    Penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan Islam merupakan upaya untuk menyajikan konsep visi misi agama, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, prilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Misalkan dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang. Rancangan penelitian kualitatif dalam pendidikan Islam penelitiannya bersifat sementara, karena ketika penelitian berlangsung, peneliti secara terus menerus menyesuaikan rancangan tersebut dengan proses penelitian dan kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di dalam dunia pendidikan.
2.    Ruang lingkup kajian penelitian pendidikan Islam ialah mata pelajaran, lembaga, konsep dan sejarah.
3.    Model penelitian kualitatif antara lain observasi, pengumpulan data, perekaman data, wawancara.
4.    Bentuk-bentuk rancangan penelitian kualitatif antara lain grounded theory, penelitian etnografik, penelitian naratif, Rancangan Study Kasus, Metode Campuran, dan Rancangan Penelitian Tindakan (Action Research). Sedangkan konteks pendekatan kualitatif, elemen dan unsur-unsur utama sebagai isi rancangan penelitian dalam pendidikan adalah konteks penelitian, fokus kajian, tujuan penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, perspektif teoritik dan kajian pustaka, dan metode yang digunakan.

B.     Saran
Dari uraian diatas maka penulis mempunyai beberapa saran untuk pihak-pihak yang bersangkutan dengan permasalahan sosial dan pendidikan. Adapun sasaran tersebut, sebagai berikut:
1.      Bagi personalia pendidikan
Seharusnya bagi guru atau pendidik membiasakan memperhatikan lingkungan disekitarnya, bisa melalui observasi, wawancara atau melihat sejarahnya. Hal ini untuk membangun kualitas para guru untuk memajukan lembaga pendidikan.
2.      Bagi pembaca
Karya tulis ini dapat digunakan sebagai bahan menambah wawasan terkait penelitian kualitatif dalam pendidikan Islam.


















DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Anselm, Strauss, dan Juliet Corbin. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Creswell, Jhon. Research Design: Qualititative Quantitative and Mixed Methods A pproaches. Terjemah Ahmad Fawaid. Yogyakarta, 2010.
Indra, Prasetia. Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FKIP UMSU, 2012.
Lexy J, Moeleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.
Nana, Syaodih, Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Logos Kencana, 2005.
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo, 2014.
Salim, Syahrum. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Cipustaka Media, 2007.
Sitorus, Masganti. Metodologi Penelitian Pendidikan Islam. (Medan: IAIN Press, 2011.
Suharsimi, Ari, Kunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktis. Jakarta:Bina Aksara, 1993.


[1]Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), 152-153.
[2]Ibid, 153.
[3]Ibid, 155-156.
[4]Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, (Medan: IAIN Press, 2011), 18.
[5]Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Logos Kencana, 2005), 24.
[6]Ibid,.. 27.
[7]Ibid,… 29.
[8]Ibid, Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian …, 30.
[9]Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Cipustaka Media, 2007), 46.
[10]Indra Prasetia, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Medan: FKIP UMSU, 2012), 6.
[11]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Edisi Revisi. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 129.
[12]Suharsimi Ari Kunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktis. (Jakarta:Bina Aksara, 1993), 28.
[13]Lexy J. Moeleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 118.
[14]Ibid,… 108-117.
[15]Ibid,… 127-147.
[16]Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), 290.
[17]Asmadi Alsa, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007),  56.
[18]Creswell Jhon W, Research Design: Qualititative Quantitative and Mixed Methods A pproaches, Terjemah Ahmad Fawaid, (Yogyakarta, 2010), 40.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar