Biorgafi, Hasan Khariri
BIOGRAFI SINGKAT
Ia lahir pada 31 Januari 1993 di kabupaten Brebes Negara Indonesia, diantara perbatasan jawa narat dan jawa ti,ur, daerah perkampungan Tanjungsari. kabupaten ini merupakan tempat arus jalan pantura dari arah timur ke barat. Masa kecil Khariri berhadapan dengan kenyataan-kenyataan hidup di bawah orang-orang borjuis dan dominasi pengaruh bangsa asing. Kenyataan itu membangkitkan sikap intelektual muslim ketika di dunia akademik.
Ketika masih duduk di bangku SMA, tepatnya pada tahun 2010, Khariri menyaksikan sendiri bagaimana pendidikan Islam telah robek oleh penguasa-punguasa politikus yang saat itu dunia pendidikan Islam dikecam buruk oleh Negara lain. Untuk itu kesadaran pada dirinya membuat semangat untuk gerakan pembahruan pada dirinya yang telah dimulai pada akhir tahun 2012-an hingga menghasilkan buah pikir pada tahun 2016. Atas saran gerakan mahasiswa Islam Pemuda Muslimin, pada tahun ini pula ia tertarik untuk memasuki organisasi PMII sampai Slesainya studi sarjana satu. Tahun 2016 Khariri belajar di IAIN Tulungagung untuk mendalami bidang filsafat dan lebih focus terhadap pemikiran lembaga pendidikan Islam. Di dalam periode ini ia merasakan situasi yang paling buruk di Indonesia. Pada tahun-tahun ini pendidikan Islam yang terfokus di dunia pesantren telah menggeser jauh. Yang dulunya pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam kini berubah menjadi sarana pendidikan sekaligus sarana pembisnisan sebagai ajang materialis.
Tahun-tahun berikutnya, Khariri berkesempatan untuk menulis puisi untuk diberikan kepada institute perguruan tinggi swasta di Kediri, pada tahun 2015 puisi ini menggambarkan betapa lemahnya perguruan tingi swasta yang dibawah naungan para politis yang saat itu mahasiswa di institute agama Islam untuk memilih calon DPR seorang ulama yang memang untuk dipilih. Sasaran utamanya adalah pesantren dan kampus Islam. Dan menuliskan puisi untuk mengkritik rektorat pada saat itu tidak ada tanggapan. Di PMII inilah ia dilatih untuk berpikir secara metodologis melalui kuliah-kuliah maupun bacaan-bacaan atau karya-karya orientalis, tentang pembaharuan Ushul Fikih dan pendidikan Islam.
Ketika masih duduk di bangku SMA, tepatnya pada tahun 2010, Khariri menyaksikan sendiri bagaimana pendidikan Islam telah robek oleh penguasa-punguasa politikus yang saat itu dunia pendidikan Islam dikecam buruk oleh Negara lain. Untuk itu kesadaran pada dirinya membuat semangat untuk gerakan pembahruan pada dirinya yang telah dimulai pada akhir tahun 2012-an hingga menghasilkan buah pikir pada tahun 2016. Atas saran gerakan mahasiswa Islam Pemuda Muslimin, pada tahun ini pula ia tertarik untuk memasuki organisasi PMII sampai Slesainya studi sarjana satu. Tahun 2016 Khariri belajar di IAIN Tulungagung untuk mendalami bidang filsafat dan lebih focus terhadap pemikiran lembaga pendidikan Islam. Di dalam periode ini ia merasakan situasi yang paling buruk di Indonesia. Pada tahun-tahun ini pendidikan Islam yang terfokus di dunia pesantren telah menggeser jauh. Yang dulunya pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam kini berubah menjadi sarana pendidikan sekaligus sarana pembisnisan sebagai ajang materialis.
Tahun-tahun berikutnya, Khariri berkesempatan untuk menulis puisi untuk diberikan kepada institute perguruan tinggi swasta di Kediri, pada tahun 2015 puisi ini menggambarkan betapa lemahnya perguruan tingi swasta yang dibawah naungan para politis yang saat itu mahasiswa di institute agama Islam untuk memilih calon DPR seorang ulama yang memang untuk dipilih. Sasaran utamanya adalah pesantren dan kampus Islam. Dan menuliskan puisi untuk mengkritik rektorat pada saat itu tidak ada tanggapan. Di PMII inilah ia dilatih untuk berpikir secara metodologis melalui kuliah-kuliah maupun bacaan-bacaan atau karya-karya orientalis, tentang pembaharuan Ushul Fikih dan pendidikan Islam.
Di waktu-waktu luangnya, Khariri mengajar di SMKN Kediri. Antara tahun 2013 sampai 2016 ia mengajar pondok pesantren sebagaimana ia untuk melihat secara langsung dari orang-orang yang berpengaruh terhadap pesantren saat itu.
Pengalaman dengan para kyai besar dalam berbagai pertemuan penting, baik di kawasan pesantren, kampus, dan umum membantunya semakin paham terhadap persolan besar yang sedang dihadapi oleh pendidikan islam di berbagai daerah.
Pengalaman dengan para kyai besar dalam berbagai pertemuan penting, baik di kawasan pesantren, kampus, dan umum membantunya semakin paham terhadap persolan besar yang sedang dihadapi oleh pendidikan islam di berbagai daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar